Jagad media sosial Twitter diramaikan dengan tagar #ReneOut setelah Persib Bandung menelan kekalahan dari Bali United pada pekan ke 19 BRI Liga 1, Kamis (13/1/2022). Persib Bandung dikalahkan Bali United dengan skor 1 0 lewat gol tunggal Stefano Liliplay. Imbas dari kekalahan ini, Persib Bandung yang awalnya nangkring di puncak klasemen, harus rela turun satu peringkat.
Lengsernya Maung Bandung dari singgasana klasemen tak lepas dari keberhasilan Arema FC mengalahkan PSS Sleman lewat skor 2 0. Singo Edan membukukan 40 poin, unggul tiga agka dari Persib. Bukan menjadi rahasia lagi jika sasaran utama atas turun peringkatnya Persib Bandung, Robert Alberts yang menjadi kambing hitam.
#ReneOut menjadi bukti atas ketidakpuasan pendukung Persib kepada juru taktik asal Belanda ini. Pria yang pernah membesut Arema Indonesia dan PSM Makassar tersebut dicap sebagai pelatih yang minim taktikal. Robert Alberts dipandang memiliki gaya permainan yang tak jelas.
Persib Bandung dinilai mubazir mengeluarkan dana dengan jumlah besar untuk mendatangkan pemain bintang, jika Robert Alberts tetap dipakai sebagai pelatih. #ReneOut bukan kali pertama trending di media sosial Twitter. Sebelumnya pada putaran pertama BRI Liga 1 2021, suara sumbang serupa juga pernah terjadi.
Tepatnya saat Persib Bandung mengelami empat laga beruntun meraih hasil imbang. Robert Alberts menjadi sasaran kritik yang dialamatkan oleh pendukung Maung Bandung. Apa yang dikeluhkan pendukung setia Maung Bandung dinilai wajar.
Mengingat klub Kota Kembang itu sejak awal memiliki target yang jelas, yakni menjuarai BRI Liga 1 2021. Manajemen juga tak sedikit merogoh kocek untuk membuat Persib Bandung layak disebut sebagai The Dream Team . Deretan pemain bintang menyesaki skuat tempur Robert Alberts.
David da Silva, Bruno Cantanhede, Igbonefo, Nick Kuipers, Marc Klok hingga Teja Paku Alam menjadi bukti bagaimana pihak klub tak tanggung tanggung untuk menyukseskan misi menjadi kampiun. Kini Maung Bandung wajib berbenah untuk menemukan konsistensi permainan. Menjadi langkah bumerang jika manajemen Maung Bandung langsung menghentikan Robert Alberts di tengah musim.
Sebagai acuannya ialah bagaimana Persib melepas Wander Luiz dan Geoffrey Castillion. Persib memilih untuk mendatangkan legiun asing di paruh kedua kompetisi, yakni David da Silva dan Cantanhede. Dengan tuntutan agar Persib Bandung menjadi juara, tidak menjadi jaminan bahwa pengganti Robert Alberts bisa memberikan presentase kemenangan yang lebih baik. Pun sama halnya dengan DDS maupun Cantanhede yang membutuhkan waktu untuk menemukan performa terbaiknya.
Sebaliknya, jika ditinjau dari ketatnya persaingan di tabel klasemen, sudah tidak ada waktu lagi bagi amunisi anyar Maung Bandung itu untuk mencari cari bentuk sentuhan terbaiknya.